source: pinterest |
Assalamualaikum
Shalihah...
Apa kabarnya? :) maaf ya baru bisa posting lagi kali ini. kesibukan mengajar dan beberapa
aktivitas lainnya benar-benar menyibukkan saya pasca wisuda September 2017.
Barakallahu, semoga ilmu yang saya dapatkan selama perkuliahan bisa bermanfaat
bagi diri saya sendiri atau bahkan bagi lingkungan sekitar. Manusia, selalu
saja disibukkan dengan kegiatan-kegiatan duniawi. Tahun lalu disibukkan dengan
kuliah dan skripsi yang tak kunjung selesai (alesan nih hehehe) sekarang
kembali disibukkan sebagai pengajar di beberapa instansi (nah apalagi ini, Cuma
berusaha neghindar hehe). Tapi, honestly saya baru sempat menulis ini ya saat
ini dan kebetulan momennya tepat. Alhamdulillah.
Sudah dikatakan diawal bahwa yang
namanya perempuan tak akan pernah habis untuk dibahas. Baik dari segi manapun.
Poin penting yang akan saya share sedikit
ini mengenai sosok Kartini yang memiliki pengaruh penting bagi perempuan di
Indonesia dan sosok inspiratif lainnya dalam sejarah Islam. Supaya Shalihah tau
nih ternyata Islam juga memiliki sosok inspiratif yang patut dijadikan panutan
selain Ibu kita Kartini. Yuk dibahas Ukh..siap yaaa.
Kita semua tau, jika Kartini
merupakan salah satu tokoh nasional perempuan yang dimiliki oleh Bangsa
Indonesia dan memiliki pengaruh yang luar biasa untuk bangsa Indonesia terutama
kaum perempuan. Masih ingat kan bahwa pencetus “emansipasi wanita” adalah sosok
Kartini, dimana pada saat itu, ia telah memikirkan nasib kaumnya dan
menginginkan adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Bahwa
perempuan juga ber hak mendapat pendidikan. Perempuan juga ber hak mengeluarkan
pendapat serta banyak hak – hak lain. Kartini merupakan perempuan yang sangat
cerdas, rajin, tak mudah putus asa serta patuh terhadap orang tua serta
suaminya. Oh ya Shalihah, Kartini memang terlahir sebagai anak bangsawan yang
tak kurang suatu apapun namun ia tetap memegang teguh agama. Ia belajar membaca
al-Qur’an yang pada saat itu seorang ustadz diutus untuk memberikan pelajaran
agama untuk Kartini serta saudara-saudara perempuannya yang memang saat itu,
perempuan dilarang bepergian jauh. Oh ya satu lagi Shalihah, poin penting yang
bisa diambil dari seorang Kartini adalah dia menjadi istri keempat dari Ario
Singgih Djojo Diningrat. Namun ia berusaha menerima dan tetap menjadi istri
yang terbaik bagi suaminya karena sang suami sangat mendukungnya untuk
bersekolah dan mendirikan sekolah pasca mereka menikah. Sama seperti Islam,
dimana hukum berpoligami diperbolehkan bagi laki-laki yang mampu berbuat adil
apabila mereka memiliki istri lebih dari satu. Sebuah fakta mengejutkan bagi
para pendukung feminism, bahwa mereka menjadikan Kartini sebagai sosok penting
namun mengecam keras hukum poligami dalam Islam J (wallahu a’lam
bis showab). Sekarang, mari kita ulas, sosok – sosok perempuan inspiratif
lainnya dalam Islam yang tak kalah menarik untuk dijadikan panutan, selain ibu
kita Kartini yaaa..
Pertama, ada ibunda Khadijah RA.
Beliau adalah istri yang paling dicintai oleh Rasul, meskipun usia diantara
keduanya sangat terpaut jauh. Ibunda. Khadijah adalah seorang yang sabar,
setia, dan jujur. Oleh karenya beliau amat sangat disayangi oleh Rasul. Ketika
Rasul sangat ketakutan menghadapi wahyu yang pertama di Gua Hira. Untuk pertama
kalinya Rasul melihat sosok malaikat Jibril dan sepulang dari Gua tersebut,
Rasul gemetar dan merasa dingin di sekujur tubuhnya. Ketika Khadijah membuka
pintu untuknya kemudian mengantar Rasul masuk ke dalam kamarnya lalu
menyelimuti nya dengan selimut yang sangat hangat di seluruh tubuhnya supaya
Rasul merasa aman dan nyaman disisinya. Hendaknya kita mempelajari kesetiaan
sama seperti yang telah dicontohkan oleh sayyidah Khadijah. Ikhlas serta rela
berkorban apapun demi Rasul bahkan ia rela menghabiskan seluruh hartanya demi
berjuang dengan Rasul.
Kedua, adalah Siti Maryam. Beliau
adalah seorang perempuan yang sangat terkenal dengan kesuciannya. Dia sangat
pandai menjaga kesucian dirinya. Tetapi Allah mengujinya dengan luar biasa.
Dititipkanlah seorang anak di rahim Maryam. Padahal saat itu, Maryam belum
memiliki suami. Ia sangat khawatir saat itu. Seluruh penduduk di kota nya
menuduh Maryam sebagai seorang pezina, hingga saat perutnya mulai membesar,
turunlah perintah Allah agar Maryam keluar dari kota dan mengamankan diri di
daerah asing yang saat ini bernama Yerussalem.
Daerah yang tandus hanya ada sebatang pohon kurma untuk berteduh saat ia
melahirkan. Ia melahirkan tanpa bantuan siapapun. Allah menolongnya, dengan
menurunkan beberapa buah kurma untuk dimakan pasca ia melahirkan. Kemudian
kembalilah ia di tanah asalnya dengan membawa seorang bayi digendongannya. Bayi
tersebut tampak nyaman digendongan Maryam. Seluruh penduduk kota yang
mengetahui kepulangan Maryam terheran melihat bayi berada di gendongannya.
Sebelum pulang ke kota asalnya, Allah berpesan kepada Maryam agar ia tidak
menjawab apapun pertanyaan yang dilontarkan oleh penduduk, karena sang bayi
akan menjawabnya. Saat penduduk itu tahu bahwa bayi Maryam bisa berbicara, sang
bayi mengatakan bahwa “aku ini adalah hamba Allah” sontak seluruh penduduk
kaget dan tidak menyadari bahwa sang bayi diberi mukjizat oleh Allah. Begitulah
kesabaran Siti Maryam. Ia adalah wanita suci yang bisa menjaga dirinya dan
melahirkan putra yang kemudian diangkat menjadi salah satu nabi ulul azmi.
Ketiga, adalah Siti Fatimah. Beliau
adalah putri Rasul yang sangat menyayangi Rasul. Hobinya membuat roti gandum
yang saat itu menjadi favorit Nabi. Sebagai seorang anak, ia sangat patuh
terhadap ayahnya. Bahkan saat Rasul berdakwah dan segerombolan Yahudi
melemparinya dengan pasir hingga Rambut Rasul penuh dengan pasir, maka Fatimah
yang menangis tersedu sedu sambil menyisir rambut ayahnya itu. Betapa ia sangat
menyayangi Rasul. Ia juga pandai menyembunyikan perasaannya. Ia menjaga
kemurnian hatinya. Pernah suatu ketika ia akan dipinang oleh beberapa laki-laki
namun ia tolak dengan halus. Kemudia saat Ali bin Abi Tholib datang
meminangnya, ia menerima dengan senang hati. Rupanya keduanya sudah memendam
perasaan saling cinta dalam diam hingga Allah sendiri yang menyatukan mereka.
Masha Allah so sweeettttt banget kan shalihah… bahkan saking pinternya kedua
nya menyembunyikan perasaan, sampai-sampai setan tidak tahu bahwa mereka saling
mencintai.
Naah,,cukup yaa kira-kira tiga sosok
perempuan diatas cukup membuat kita para perempuan masa kini menjadi
terinspirasi dengan melihat sikapnya serta kepribadiannya. MashaAllah semoga
kita bisa meneladani, mencontoh dan mempraktekannya dalam kehidupan kita ya
shalihah. Benang merah dari ulasan diatas adalah:
1. Jika
ibu kita Kartini wajib dijadikan inspirasi karena keberaniannya mengubah
pandangan atas nama hak perempuan serta keihklasan hidup berpoligami serta semangat
belajarnya yang tak pernah padam.
2. Jika
Khadijah wajib dijadikan inspirasi atas kesetiannya terhadap pasangan (eitss
pasangan bagi yang sudah halal ya ukhtii hehe) kalo belum halal minta segera
dihalalkan yaa biar kenikmatan makin bertambah. Selain itu, ia juga tidak
pernah pelit, saudagar kaya yang tidak pernah berat untuk membantu Rasul apapun
itu.
3. Jika
Siti Maryam wajib dijadikan inspirasi dalam kesabarannya serta cara ia menjaga
kesucian dirinya. ia sangat jarang keluar rumah jika tidak ada urusan yang
begitu penting. ia selalu bertasbih, memuji Allah, hingga Allah mengujinya
dengan cobaan hamil diluar nikah atas izin Allah. Hamil tanpa seorang suami dan
hamil tanpa adanya hubungan badan atau hubungan suami istri. Bagi Allah
sangatlah mudah hal itu dilakukan. Wallahu alam bis showab J
4. Jika
Siti Fatimah wajib dijadikan inspirasi atas sikap sayangnya terhadap kedua
orang tuanya serta kemampuannya dalam menjaga hawa nafsunya yaitu dengan
merahasiakan jika ia sedang jatuh cinta. Saking hebatnya hingga setan saja
tidak mengetahuinya. SubhanaAllah..:)
Semoga
bermanfaat yaaa
Assalamualaikum
J