Wednesday, May 2, 2018

Kartini-Kartini Islam




Pinik!!
source: pinterest

Assalamualaikum Shalihah...
            Apa kabarnya? :) maaf ya baru bisa posting lagi kali ini. kesibukan mengajar dan beberapa aktivitas lainnya benar-benar menyibukkan saya pasca wisuda September 2017. Barakallahu, semoga ilmu yang saya dapatkan selama perkuliahan bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri atau bahkan bagi lingkungan sekitar. Manusia, selalu saja disibukkan dengan kegiatan-kegiatan duniawi. Tahun lalu disibukkan dengan kuliah dan skripsi yang tak kunjung selesai (alesan nih hehehe) sekarang kembali disibukkan sebagai pengajar di beberapa instansi (nah apalagi ini, Cuma berusaha neghindar hehe). Tapi, honestly saya baru sempat menulis ini ya saat ini dan kebetulan momennya tepat. Alhamdulillah.

            Sudah dikatakan diawal bahwa yang namanya perempuan tak akan pernah habis untuk dibahas. Baik dari segi manapun. Poin penting yang akan saya share sedikit ini mengenai sosok Kartini yang memiliki pengaruh penting bagi perempuan di Indonesia dan sosok inspiratif lainnya dalam sejarah Islam. Supaya Shalihah tau nih ternyata Islam juga memiliki sosok inspiratif yang patut dijadikan panutan selain Ibu kita Kartini. Yuk dibahas Ukh..siap yaaa.

            Kita semua tau, jika Kartini merupakan salah satu tokoh nasional perempuan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia dan memiliki pengaruh yang luar biasa untuk bangsa Indonesia terutama kaum perempuan. Masih ingat kan bahwa pencetus “emansipasi wanita” adalah sosok Kartini, dimana pada saat itu, ia telah memikirkan nasib kaumnya dan menginginkan adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Bahwa perempuan juga ber hak mendapat pendidikan. Perempuan juga ber hak mengeluarkan pendapat serta banyak hak – hak lain. Kartini merupakan perempuan yang sangat cerdas, rajin, tak mudah putus asa serta patuh terhadap orang tua serta suaminya. Oh ya Shalihah, Kartini memang terlahir sebagai anak bangsawan yang tak kurang suatu apapun namun ia tetap memegang teguh agama. Ia belajar membaca al-Qur’an yang pada saat itu seorang ustadz diutus untuk memberikan pelajaran agama untuk Kartini serta saudara-saudara perempuannya yang memang saat itu, perempuan dilarang bepergian jauh. Oh ya satu lagi Shalihah, poin penting yang bisa diambil dari seorang Kartini adalah dia menjadi istri keempat dari Ario Singgih Djojo Diningrat. Namun ia berusaha menerima dan tetap menjadi istri yang terbaik bagi suaminya karena sang suami sangat mendukungnya untuk bersekolah dan mendirikan sekolah pasca mereka menikah. Sama seperti Islam, dimana hukum berpoligami diperbolehkan bagi laki-laki yang mampu berbuat adil apabila mereka memiliki istri lebih dari satu. Sebuah fakta mengejutkan bagi para pendukung feminism, bahwa mereka menjadikan Kartini sebagai sosok penting namun mengecam keras hukum poligami dalam Islam J (wallahu a’lam bis showab). Sekarang, mari kita ulas, sosok – sosok perempuan inspiratif lainnya dalam Islam yang tak kalah menarik untuk dijadikan panutan, selain ibu kita Kartini yaaa..

            Pertama, ada ibunda Khadijah RA. Beliau adalah istri yang paling dicintai oleh Rasul, meskipun usia diantara keduanya sangat terpaut jauh. Ibunda. Khadijah adalah seorang yang sabar, setia, dan jujur. Oleh karenya beliau amat sangat disayangi oleh Rasul. Ketika Rasul sangat ketakutan menghadapi wahyu yang pertama di Gua Hira. Untuk pertama kalinya Rasul melihat sosok malaikat Jibril dan sepulang dari Gua tersebut, Rasul gemetar dan merasa dingin di sekujur tubuhnya. Ketika Khadijah membuka pintu untuknya kemudian mengantar Rasul masuk ke dalam kamarnya lalu menyelimuti nya dengan selimut yang sangat hangat di seluruh tubuhnya supaya Rasul merasa aman dan nyaman disisinya. Hendaknya kita mempelajari kesetiaan sama seperti yang telah dicontohkan oleh sayyidah Khadijah. Ikhlas serta rela berkorban apapun demi Rasul bahkan ia rela menghabiskan seluruh hartanya demi berjuang dengan Rasul. 

            Kedua, adalah Siti Maryam. Beliau adalah seorang perempuan yang sangat terkenal dengan kesuciannya. Dia sangat pandai menjaga kesucian dirinya. Tetapi Allah mengujinya dengan luar biasa. Dititipkanlah seorang anak di rahim Maryam. Padahal saat itu, Maryam belum memiliki suami. Ia sangat khawatir saat itu. Seluruh penduduk di kota nya menuduh Maryam sebagai seorang pezina, hingga saat perutnya mulai membesar, turunlah perintah Allah agar Maryam keluar dari kota dan mengamankan diri di daerah asing yang saat ini bernama Yerussalem.  Daerah yang tandus hanya ada sebatang pohon kurma untuk berteduh saat ia melahirkan. Ia melahirkan tanpa bantuan siapapun. Allah menolongnya, dengan menurunkan beberapa buah kurma untuk dimakan pasca ia melahirkan. Kemudian kembalilah ia di tanah asalnya dengan membawa seorang bayi digendongannya. Bayi tersebut tampak nyaman digendongan Maryam. Seluruh penduduk kota yang mengetahui kepulangan Maryam terheran melihat bayi berada di gendongannya. Sebelum pulang ke kota asalnya, Allah berpesan kepada Maryam agar ia tidak menjawab apapun pertanyaan yang dilontarkan oleh penduduk, karena sang bayi akan menjawabnya. Saat penduduk itu tahu bahwa bayi Maryam bisa berbicara, sang bayi mengatakan bahwa “aku ini adalah hamba Allah” sontak seluruh penduduk kaget dan tidak menyadari bahwa sang bayi diberi mukjizat oleh Allah. Begitulah kesabaran Siti Maryam. Ia adalah wanita suci yang bisa menjaga dirinya dan melahirkan putra yang kemudian diangkat menjadi salah satu nabi ulul azmi. 

            Ketiga, adalah Siti Fatimah. Beliau adalah putri Rasul yang sangat menyayangi Rasul. Hobinya membuat roti gandum yang saat itu menjadi favorit Nabi. Sebagai seorang anak, ia sangat patuh terhadap ayahnya. Bahkan saat Rasul berdakwah dan segerombolan Yahudi melemparinya dengan pasir hingga Rambut Rasul penuh dengan pasir, maka Fatimah yang menangis tersedu sedu sambil menyisir rambut ayahnya itu. Betapa ia sangat menyayangi Rasul. Ia juga pandai menyembunyikan perasaannya. Ia menjaga kemurnian hatinya. Pernah suatu ketika ia akan dipinang oleh beberapa laki-laki namun ia tolak dengan halus. Kemudia saat Ali bin Abi Tholib datang meminangnya, ia menerima dengan senang hati. Rupanya keduanya sudah memendam perasaan saling cinta dalam diam hingga Allah sendiri yang menyatukan mereka. Masha Allah so sweeettttt banget kan shalihah… bahkan saking pinternya kedua nya menyembunyikan perasaan, sampai-sampai setan tidak tahu bahwa mereka saling mencintai.

            Naah,,cukup yaa kira-kira tiga sosok perempuan diatas cukup membuat kita para perempuan masa kini menjadi terinspirasi dengan melihat sikapnya serta kepribadiannya. MashaAllah semoga kita bisa meneladani, mencontoh dan mempraktekannya dalam kehidupan kita ya shalihah. Benang merah dari ulasan diatas adalah:
1.      Jika ibu kita Kartini wajib dijadikan inspirasi karena keberaniannya mengubah pandangan atas nama hak perempuan serta keihklasan hidup berpoligami serta semangat belajarnya yang tak pernah padam.

2.      Jika Khadijah wajib dijadikan inspirasi atas kesetiannya terhadap pasangan (eitss pasangan bagi yang sudah halal ya ukhtii hehe) kalo belum halal minta segera dihalalkan yaa biar kenikmatan makin bertambah. Selain itu, ia juga tidak pernah pelit, saudagar kaya yang tidak pernah berat untuk membantu Rasul apapun itu.


3.      Jika Siti Maryam wajib dijadikan inspirasi dalam kesabarannya serta cara ia menjaga kesucian dirinya. ia sangat jarang keluar rumah jika tidak ada urusan yang begitu penting. ia selalu bertasbih, memuji Allah, hingga Allah mengujinya dengan cobaan hamil diluar nikah atas izin Allah. Hamil tanpa seorang suami dan hamil tanpa adanya hubungan badan atau hubungan suami istri. Bagi Allah sangatlah mudah hal itu dilakukan. Wallahu alam bis showab J

4.      Jika Siti Fatimah wajib dijadikan inspirasi atas sikap sayangnya terhadap kedua orang tuanya serta kemampuannya dalam menjaga hawa nafsunya yaitu dengan merahasiakan jika ia sedang jatuh cinta. Saking hebatnya hingga setan saja tidak mengetahuinya. SubhanaAllah..:)

Semoga bermanfaat yaaa

Assalamualaikum J

No comments:

Post a Comment