Thursday, May 19, 2016


Be a Great Woman

Assalamualaikum ukhti-ukhti cantik....

Gimana kabarnya?. Semoga ukhti-ukhti cantik dan sholeha senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Aamiiin. Nah, senang sekali rasanya kita bisa bersua kembali meski hanya melalui blog. Maaf ya ukhti, Ninda belum bisa rutin menulis di blog ini, ini aja disempet-sempetin nulis ditengah kesibukan kuliah. Hiks. Jadi curhat kaaan. Aniwei kembali lagi ke topik awal. Hmmm, pada kesempatan kali ini, saya akan share sedikit asupan ilmu yang saya peroleh dari seminar Kajian Remaja Islam Kreatif bersama kak Meyda Sefira di salah satu kampus swasta di Surabaya. Ninda akan berbagi bagaimana sih caranya menjadi hebat. 

Ukhti-ukhti yang shalihat. Bersyukurlah kita terlahir sebagai perempuan. Lebih-lebih bersyukurlah pada junjungan nabi kita yakni nabi Muhammad SAW, karena dengan jasa beliaulah, kaum seperti kita ini semakin hari semakin dihormati, dihargai pendapatnya serta mendapat kesetaraan derajat dengan laki-laki. Kita juga harus bersyukur terlahir di era dimana jaman jahiliyah sudah tidak punya masa berlaku. Sebab, pada zaman-zaman suram itu perempuan hanya dijadikan sebagi alat pemuas nafsu sekaligus menjadi barang yang sama sekali tidak berharga di mata manusia. Tapi sekarang lihatlah, perempuan-perempuan perkasa yang menduduki jabatan penting sudah semakin banyak saja. Mereka berprofesi sesuai dengan kehendak hati mereka tanpa ada yang membatasi. Kita para perempuan semakin lebih kreatif karena bisa mengembangkan apa yang menjadi keinginan hati.
Di era emansipasi wanita seperti ini, wanita-wanita lebih bebas berekspresi, kita menyebutnya sebagai kartini modern. Ya. Termasuk ibu kita ukhti. Pernahkah ukhti terbersit sejenak saja bahwa ibu kita adalah conotoh perwujudan kartini masa kini?. Kenapa? Karena ibu kita adalah wanita terhebat sepanjang masa. Gak percaya?. Hmmm coba deh pikir, siapa yang mengandung kita selama 9 bulan?. Siapa yang merawat kita dari bayi hingga sekarang menjadi ukhti-ukhti shalihat( insyaAllah ya J) ?. siapa yang mendidik serta membiayai pendidikan serta kehidupan kita?. Siapa yang selalu memberi dorongan ketika kita terpuruk?. Siapa yang memarahi dan menegur kita dengan keras ketika kita memiliki salah?. Siapa yang selalu memiliki naluri yang sama dengan kita, bahkan ketika kita sedih dan tanpa diceritakan kepadanya, beliau pun tahu benar keadaan kita saat itu?. Siapa ukhti? Siapa? Coba jawab deh!. Jawaban yang pasti adalah IBU kita. One of a great woman in the world, ibu manapun dan tinggal di belahan bumi manapun pasti mengambil peran seperti ini. 

Ukhti yang shalihat, jika ukhti menyadari betapa hebat sosok ibu kita pasti kita akan selalu bersyukur bisa memiliki ibu hingga sekarang. bagi Ninda pribadi, sosok ibu adalah guru, dosen, koki, teman sekaligus sahabat yang selalu multi peran. Sosoknya yang tidak hanya menjadi pendamping bagi ayah, tetapi sekaligus menjaga dan merawat Ninda dan adik Ninda. untuk itu ukhti yang shalihat, selama sosok a great woman yang satu ini masih bisa mendekap kita, menemani hari kita, mendoakan kesuksesan kita siang malam, jangan pernah kecewakan hatinya ya ukhti, jangan sampai menggores hatinya. Meskipun kita belum bisa menjadi kebanggaan tetapi setidaknya dengan tidak melakukan hal yang merugikan, ibu kita akan tetap bangga terhadap kita. Mari kita doakan bersama-sama ibu kita ya, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.
Semoga bermanfaat yaaa.

Assalamualaikum

2 comments:

  1. Hero:) yes she is my hero, my mom.
    Tak hanya menjadi sosok ibu tapi juga menjadi sosok ayah diwaktu yang bersamaan. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Hero yang mencari nafkah untuk membesarkan ke enam anaknya sendiri:). One of my close friend said the real hero I have ever met is your mom! She is amazing:))
    Aaahhh jadi kangen^^LUI:*

    ReplyDelete
  2. haha AGREE !. orang yang paling mengerti kita smpai isi hati aja tau.

    ReplyDelete